Kamis, 04 Juli 2013

TARUNG BEBAS RI 1

Perhelatan politik Indonesia akan sangat menarik, dimana pertarungan elite memperebutkan kursi RI 1 adalah tarung bebas. Berakhirnya periode rezim SBY yang telah memimpin dua periode secara konstitusi tidak mengikuti perhelatan kembali. Tidak adanya incumbent akan sangat menarik, tanpa ada kendali terhadap mesin-mesin negara.
Mesin-mesin negara yang akan diperebutkan adalah :
1. TNI;
2. POLRI;
3. Departemen yang Dekonsentarsi; dan
4. BUMN
Keempat mesin diatas mempunyai kekuatan masing-masing dengan audien mempunyai irisan-irisan yang berbeda. Perebutan RI 1 akan sangat menarik dan penuh dengan intrik politik, tidak heran akan terjadi saling tikam.

Diluar mesin-mesin negera ada penguasaan atas media cetak dan elektronik sebagai pembangun citra setiap petarung, media adalah jalan memudahkan untuk meningkatkan populeritas petarung. Komunikasi politik melalui media tersebut akan sangat mudah dilakukan dengan para pemilih . Membangun issu, mempertahankan issu dan menutup issu sangat dipengaruhi oleh media. Masyarakat Indonesia yang sudah sangat tergantung dengan media elektronik jadi sangat mudah untuk dipengaruhi. Persoalan utama dalam penguasaan media elektronik untuk kampanye terselubung, terbuka atau kampanye dagelan oleh setiap petarung sangat mahal sekali.

Bagaimana nasib partai politik akan menjadi kendaraan untuk membawa sang petarung memenuhi persyaratan sebagai calon presiden (Capres). Harus menjadi perhatian bahwa Capres akan habis-habisan oleh partai, mereka akan tarik biaya besar-besaran baik capres yang pimpinan partai, apalagi capres hanya  pinjam atau sewa partai untuk kendaraan.

Prediksi yang akan menjadi petarung RI 1 adalah :
1. Aburizal Bakrie (Partai Golkar);
2. Wiranto-Hary T (Partai Hanura);
3. Dahlan Iskan (Menteri BUMN);
4. M. Jusuf Kalla;
5. Surya Paloh (Partai Nasdem);
6. Sutiyoso (PKPI); dan
7. Hatta Radjasa (PAN)
8. Prabowo (Partai Gerindra)



Dari semua tidak dapat dipungkiri bahwa SBY masih memiliki peranan penting dalam Tarung Bebas  RI 1. Pemilihan Legislatif masih akan di dominasi oleh Partai Demokrat, kendali dalam rezim SBY, dalamnya cakar-cakar politik SBY tidak dapat dipungkiri dan didukung oleh kemampuan SBY dalam operasi senyap.

Situasi politik sangat dinamis, perubahan sangat cepat sehingga tidak dapat secara matematik menghitung pasangan-pasangan karena situasi, kondisi dan strategi akan mempengaruhi langgam politik petarung. Prediksi yang akan memiliki kekuatan tiga besar dengan pasangan asumsi terbaik:
1. Aburizal Bakrie-Sutiyoso
2. Prabowo-Dahlan Iskan
3. Hatta Rajasa-M.Jusuf Kalla
Urutan bukan tetap tapi memudahkan tiga besar yang akan meraup suara besar, pasangan asumsi terbaik dengan indikator:
1. Aburizal Bakrie bos dari Bakrie group, Ketum Partai Golkar dan Media Elektronik seperti TV One.
    Sutiyoso dari PKPI, purnawirawan TNI, dan mantan penguasa DKI Jakarta.
    Kedua pasang ini saling melengkapi keterwakilan mesin-mesin negara, media dan pengusaha.
2. Prabowo dari Partai Gerindra, Purnawirawan TNI yang masih sangat populer serta mempunyai akar
    dalam dibeberapa kesatuan elite TNI.
    Dahlan Iskan adalah kandidat terbersih dan banyak menarik kalangan idealis yang merindukan pemimpin
    bersih serta berpikiran progesive spekulatif untuk kemajuan bangsa. Dahlan Iskan didukung penuh Media
    Jaringan Jawa Pos (JPNN) yang sangat mengakar seperti waralaba alphamart dan indomaret.
3. Hatta Rajasa petinggi PAN, mewakili suara sumatera
    M. Jusuf Kalla akan didukung partai-partai Islam dan keterwakilan wilayah timur.

Tarung ini akan sangat menarik, melibatkan banyak irisan-irisan serta elemen-elemen rakyat akan berperan serta. Jangan heran akan ada elite-elite politik baru, model permainan baru dan ruang politik baru.

Terlepas akan persoalan masa lalu, catatan buruk dalam perjalanan para petarung akan hilang bagai air jatuh di daun talas. Begitulah bangsa ini, rakyat pemaaf dan selalu memberikan kesempatan kedua untuk membuktikan menjadi terbaik.

Pernyataan terpenting timbul, ketika terpilih apa benar mereka tidak akan mengembalikan kerugian pertarungan? Apakah mereka menjadi orang nomor satu di republik ini hanya prestise? Apakah mereka hanya untuk rakyat dan bangsa?, jawaban kembali pada sang waktu.

Terpenting siapapun duduk di kursi RI 1 akan memberikan yang terbaik untuk rakyat dan bangsa ini, jangan gadaikan bangsa dan kreditkan negara ke perbangkan nasional maupun internasional.

By. Tan Airdikit

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com