Anti Pemberantasan = Dukung Koruptor

Data yang dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW) yang publikasikan di berbagai media mengundang banyak perdebatan, apalagi judul pemberitaan sangat provokatif. Terlepas pro kontra antara ICW dengan DPR memang harus disadari sejak awal beberapa politisi DPR yang kembali mencalonkan diri dalam Pemilu Legislatif 2014 yang akan datang telah menoreh catatan tersendiri, catatan baik maupun buruk. Rekam jejak ini yang menjadi dasar ICW memasukan orang-orang tersebut kedalam daftar Calon Legislatif Anti Pemberantasan Korupsi.
Di analogikan mereka yang anti pemberantasan adalah orang-orang yang mendukung koruptor, jika bisa dilakukan pembuktian terbalik mereka yang di rilis ICW adalah para koruptor.
Tindakan yang dilakukan Ahmad Yani (Anggota Komisi III DPR-RI) dari Partai Persatuan Pembangunan melaporkan ICW ke Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) adalah tindakan antisipasi yang biasa dilakukan politisi dengan subtansi laporan pencemaran nama baik.
Biarlah Ahmad Yani terus menggonggong di Mabes Polri yang terpenting Rakyat Indonesia harus hati-hati memilih 2014 (Baca posting saya sebelumnya). Jujur kontribusi apa yang diberikan PPP sebagai partai tempat bernaung Ahmad Yani dalam pemberantasan Korupsi? Partai berlambang Ka'bah, Partai berjargon "Rumah besar umat islam" apa sesuai dengan tindak tanduk kader yang duduk di parlemen? Simak saja salah satunya Ahmad Yani yang sering menjadi tamu di acara ILC TVOne atau Acara lain yang di pandu oleh Karni Ilyas, seberapa besar kontribusi Ahmad Yani dalam pemberantasan Korupsi? silahkan pembaca ingat dan berikan nilai tersendiri.


Terpenting bagi siapa saja mohon di share posting ini keseluruh orang dibangsa ini, kapan lagi kita sedikit berbuat dengan membuang sedikit waktu memperhatikan agar jangan salah memilih orang-orang tersebut.

Memilih adalah hak tetapi tidak memilih adalah memberikan kesempatan kepada pencuri hak-hak kita. 

By. Tan Airdikit