Minggu, 07 Juli 2013

FPI YANG KOTORI PEMBUKAAN BULAN SUCI RAMADHAN

Menyambut bulan suci ramadhan umat muslim di Indonesia mulai dihebohkan dengan perilaku ormas Front Pembela Islam (FPI) yang merasa ingin tenang, merasa paling bersih dan merasa pembawa kebenaran dalam menegakan Islam. Seruan kebenaran untuk saling menghormati dan menghargai tidak semestinya mengedepankan kekerasan.
Menjalan ibadah di bulan ramadhan  benar membutuhkan kekhusukan tapi bukan dengan memaksakan kehendak terhadap orang lain, terhadap organisasi lain dan atau lembaga lain. Urusan khusuk kembali kepada kita masing-masing karena yang mengetahui hubungan dengan Allah hanya kita sendiri dengan Allah, tidak seorangpun dapat mengganggu hubungan tersebut.

Bangsa ini harus diberi contoh agar lebih baik perjalanan kebangsaan, sekarang apa yang di contohkan FPI adalah penyesatan akan kehidupan berbangsa, lebih memalukan adalah perilaku membawa simbol islam, agama yang sangat mengagungkan Ahlaktul kharimah. Sungguh mencoreng umat muslim perilaku FPI, perilaku kaum jahiliyah pada masa Rosulluloh dimana kaum ini mayoritas dan memaksakan kehendaknya kepada siapapun dengan kekerasan termasuk terhadap Rosulluloh.
Kondisi bangsa, kondisi rakyat dan pandangan hidup rakyat Indonesia tidak bisa diperlakukan seperti apa yang dicontohkan FPI. Ormas ini sungguh mencerminkan bahwa manusia indonesia suka memanipulasi kekuatan orang, lembaga dan simbol-simbol untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Perubahan tidak bisa dipaksakan dengan simbol agama dibangsa ini, tidak sesuai dengan pandangan hidup bangsa ini dan elemen-elemen rakyat yang telah lama berkembang dan hidup.



Ormas ini tidak jauh beda dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sumatera Utara, Kelompok Hercules, FBR dan lain-lain masih banyak lagi. Ormas premanisme umumnya persoalan penguasaan wilayah dengan kekuatan untuk menghasilkan urusan perut. Perbedaan organisasi massa ini hanya persoalan simbol dan latar belakang para anggota. Situasi politik nasional sangat berpengaruh kepada tindakan para preman terorganisir ini. Situasi ini bisa di cermati dari beberapa tahun belakangan kemana saja ormas-ormas? mereka saling gebuk sesama, mereka saling makan sesama dan mereka saling tikam sesama ormas. Sekarang pusat issu beralih ke pemilu nasional hingga daerah, situasi tetap menghangat hingga dua tahun kedepan. Ormas-ormas sekarang akan bersiap dan bergerak untuk persiapan pemilu.

Perilaku ormas yang melakukan sweeping, penjarahan dan kekerasan dalam menyambut bulan suci ramadhan adalah tindakan yang mengkotori ibadah dan menghina umat muslim. Negara mestinya lebih sadar atas perilaku ormas-ormas yang mencoreng lebih tepat menistakan agama terbesar. Kesalahan terbesar pemerintah yang tidak mampu menjabarkan kehendak rakyat, pemimpin negara disibukan dengan Facebook, twitter, poto-poto dan entertain action. Pemerintah butuh aksi, jangan banyak bicara tapi realisasi nol besar. Tugas Polri dimana? jangan hanya seperti Djoko Susilo, benar uang sangat perlu tapi jalankan kewajiban sebaik mungkin. Jika kekurangan untuk pengamanan TNI pasti siap untuk di perbantukan daripada hanya duduk dibarak.

Polri dengan adanya UU Ormas, walaupun belum dikeluarkan turunannya sebagai pelaksana teknis bisa dijadikan dasar, Pak SBY yang terhormat dapat keluarkan Peraturan Presiden. Peraturan Ppemerintah sebagai teknis Undang Undang Tentang Ormas. Peraturan Pemerintah tersebut jangan lupa Pak SBY untuk Upload ke Facebook, Google+ dan Twitter, ketiga jejaring sosial bisa Pak SBY gunakan lebih bermanfaat.

FPI sebaiknya bertindak lebih beretika dengan melakukan contoh lebih manusiawi dan bermanfaat bagi umat muslim saat ramadhan dengan konsen ke masjid untuk membersihkan tempat ibadah. umat yang beribadah di rumah Allah khusuk dan bisa berlama-lama untuk membahas tentang akidah, tauhid atau katam baca Al-quran. Rekomendasi kepada FPI untuk lebih fahami Surat Al-Baqarah Ayat ke 6 artinya "sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan mereka tidak juga akan beriman".
Tidakkah kalian FPI ketahui, bahwa saat ini menebar ketakutan, kekerasan dan kematian adalah perilaku orang-orang kafir dan munafik, FPI kalian sungguh menistakan Islam.

Tempat-tempat hiburan yang melaksanakan kegiatan saat bulan Ramadhan, lebih bisa menjaga aktifitas dan taati aturan pemerintah. Tugas alat-alat negara untuk menertibkan dalam pelaksanaan aturan pemerintah tentang kegiatan hiburan saat menjelang hingga akhir bulan suci Ramadhan.

by. Tan Airdkit 

2 komentar:

  1. Terbukti analasis mas Tan, terjadi korban di kendal akibat kebiadaban Front Pembela Islam (FPI). SBY seharusnya perintahkan bubar aja itu ormas....!!!

    BalasHapus
  2. Baca ya dilanjutan prediksi saya tentang FPI, intinya saya sepakat SBY tidak bisa lepas tangan saja

    BalasHapus

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com